Memperhatikan aspek farmakokinetik dari obat-obat Ini. Oleh karena itu dapat terjadi dalam suatu kombinasi obat terdapat komponen-komponen zat aktif yang berlainan parameter farmakokinetiknya, khususnya waktu paru heliminasi,sehingga apabila dikonsumsi secara bersamaan dan dengan pemberian berulang yang sama, dapat mengakibatkan terjadinya akumulasi pada salah satu obat atau keduanya. Kombinasi obat semacam ini banyak terdapat dalam obat flu atau obat batuk, diantaranya kombinasi obat yang mengandung parasetamol dan fenilpropanolamin hidroklorida.
Parasetamol (asetaminofen) merupakan turunan senyawa sintetis dari p-aminofenol yang memberikan efek analgesia dan antipiretika.Senyawa ini mempunyai nama kimia N-asetil-p-aminofenol atau p-asetamidofenol atau 4’-hidroksiasetanilid, bobot molekul 151,16denganrumuskimia C8H9NO2 StrukturMolekulParasetamol
Fenilpropanolamin hidroklorida adalah senyawa yang termasuk dalam obat simpatomimetis yang secara struktur berkaitan dengan efedrin hidroklorida. Nama kimia dari Fenilpropanolaminhidroklorida (dl- norefedrin) adalah α-(1-aminoetil) benzyl alcohol hidroklorida atau 1-fenil-1-amino-1-propanol hidroklorida.Senyawa ini mempunyai berat molekul 187,67 dan hasil penelitian sebelumnya diketahui parasetamol memiliki waktu paruh eliminasi antara 1–3 jam sedangkan fenilpropanolaminhidroklorida memiliki waktu paruh eliminasi antara 3–6 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar